Minggu, 16 Mei 2010

Industrialisasi di Afrika

1. SEJARAH
Sejak jaman dahulu yang mendiami daerah afrika, berbagai suku bangsa TELAH menggantungkan mata pencahariannya di bidang pertanian dan beberapa diantaranya sebagai nelayan ulung, tetapi sejak masuknya para penjajah Eropa sekitar abad ke 15 maka mereka berusaha untuk mengontrol dan memperluas hasil-hasil alam yang dapat dijadikan barang eksport bermutu tinggi dikalangan para pembeli, Para penjajah Eropa mulai mengembangkan teknologi jaringan transportasi di berbagai daerah dengan tujuan menunjang kegiatan-kegiatan industri mereka teritama di bidang Pertanian dan Mineral barang tambang.

Sementara itu mereka mengeksploitasi ribuan manusia Afrika yang diperkerjakan sebagai budak di berbagai penjuru dunia, mengendalikan Negara dan membatasi keleluasan bagi para Pribumi. Mereka mendirikan pabrik-pabrik seperti ; pabrik kapas di sudan, karet di Liberia, kopi di pantai gading dan Kenya dan pertambangan tembaga di zambia.
Untuk beberapa alas an mereka tidak focus umtuk membangun industri untuk konsumsi local maupun farmasi. Diantaranya, pasar untuk memasarkan hasil produksi barang di afrika sangat kecil karena penduduknya rata-rata berada di bawah garis kemiskinan. Dan juga para penjajah sangat malas untuk bersaing dalam hal memproduksi barang mereka di benua tersebut.

Afrika Selatan dan Zimbabwe adalah pengecualian untuk pembangunan industri yang ditata rapi oleh para penjajah mereka dengan memadukan kekuatan ekonomi tradisional dan modern eropa membuat perkembangan industri di Negara mereka sangat dapat untuk meraih sukses. Di Negara mereka telah di lakukan beberapa inovasi system perbank-an, transportasi, marketing, perdagangan dan beberapa jasa lainnya seperti administrasi public yang tidak lain tujuannya memperlengkap fasilitas di kota-kota yang biasa dijadikan sebagai induk kota colonial.
Tetapi efek sosio-ekonomi bagi para pribumi ialah munculnya perbudakan, bertambahnya angka kemiskinan, pengangguran, kelaparan dan penyakit-penyakit baru yang membahayakan. Berkembangnya afrika menjadi Negara-negara merdeka pada tahun 1950-an mengakibatkan Negara-negara di afrika harus menghadapi masalah-masalah kemiskinan, instabilitas politik dalam negeri kesehatan dan pendidikan yang rendah, penyakit-penyakit menular di tambah lagi dengan program utang IMF yang tidak tepat sasaran seperti di Rwanda, Uganda, Nigeria, Mozambique dll hanya menambah saja beban hidup Negara-negara dalam regional ini.

2. Perkembangan Industri di Afrika
Negara-negara di Afrika tahun 1970-an terlihat sangat antusias untuk mengembangkan Negara mereka ke arah memperbanyak dan memperbaiki perudistrian mereka. Inovasi alih-teknologi sangat gencar terjadi di Negara-negara seperti Senegal, Pantai GAding, Nigeria, Eithopia, Kenya, Zambia, Zimbabwe, Mesir, dan Afrika Selatan,
Di awal tahun yang sama pula terjadi impor besar-besarn bagi Negara-negara tersebut untuk mendatangkan fasilitas-fasilitas yang membuat mereka dapat mengolah sumber daya alam dan industrinya secara mudah dan bersimultan.
Beberapa industri yang berkembang:
a. Pertanian :
Hasil-hasil utama ekspor Negara-negara di afrika yaitu : kopi, kapas, kacang, kelapa sawit, tembakau, dan beras.

b. Perikanan:
Negara-negara yang mempunyai sungai dan laut diantaranya Senegal, Sierra lione, Pantai Gading, Afrika Selatan, Senegal, Nigeria, Mesir, Togo dan Maroko. Pada tahun 1999 Para nelayan Afrika menangkap 6.3 juta meter kubik ton ikan laut. Maroco, Afrika selatan, MEsir, Ghana dan Nigeria merupakan Negara yang melakukan penangkapan ikan terbesar di afrika. Maroko juga menjadi Negara terbesar pengolah ikan di Afrika.

c. Pertambangan :
Afrika memainkan peran yang penting dalam penghasilan mineral, menghasilkan ¾ baja, ½ suplai dunia pada bidang platinum, chromium, dan berlian. 1/3 emas, mangan dan uranium, 1/5 bauksit dan 1/10 minyak bumi.
Afrika Utara sebagai Negara-negara penghasil fosfot dan minyak tersebesar seperti Libya, Algeria dan MEsir.
Di beberapa Negara di Afrika Barat dan Tengah juga terdapat Negara-negara penghasil minyak seperti Nigeria, Angola, Gabon, Rep.Kongo,
Guinea :menghasilkan 1/3 bauksit untuk dunia,
Afrika selatan dan sekitarnya terdapat pertambangan emas, berlian, chromium,cobalt, uranium,lithium, nickel, manganese, vanadium, tembaga dan phospat dsbnya.
Perekonomian di Afrika sangat tergantung berat dengan hasil eksport mineral dan harga yang terjadi di seluruh dunia tentang barang tambang terrsebut.


d. MAnufaktur
Negara-negara di AFrika yang mengembangkan industri manufaktur di negaranya seperti Afrika Selatan, Zimbabwe, Mesir, Algeria, Burkina Faso, dan Pantai Gading.

e. Jasa dan transportasi
Industri jasa yang ada di AFrika sangat beragam, seperti dipelayanan jasa umum, komunikasi, tourism, perbank-an, issuransi, dll. Di Kenya lebih banyaak berkembang Industri jasa ketimbang industri pertanian.

f. Energi
yang paling berpotensial di Afrika adal pengembangan hydroelektik pembangkit listrik, karena banyak potensial energi yang tersimpan dalam waduk-waduk besar di afrika seperti Aswān High Dam on the Nile River, the Akosombo Dam on the Volta River, the Kariba Dam and Cabora Bassa Dam on the Zambezi River.

3. AKIBAT/DAMPAK INDUSTRIALISASI DI AFRIKA
Secara umum maka terjadinya alih teknologi membawa 2 dampak bagi kehidupan itu sendiri yaitu positif dan negative.
POSITIF
1. Bertambahnya devisa Negara mereka dan menaikkan PDB masing-masing Negara.
2. Terbukanya beberapa daerah terpencil untuk system transportasi, teknologi dan telekomunikasi.
3. Membantu mengurangi pengangguran dan menaikkan kualitas-kualitas hidup seperti pendidikan dsbnya.
NEGATIF
1. Semakin kuatnya akan ketergantungan dengan teknologi dari Negara maju
2. Munculnya isu-isu kemanusian seperti konflik-konflik dan lsu-isu lingkungan hidup.
3. Memunculkan “Raja-raja” baru di Afrika dari kalangan Afrika itu sendiri.

0 komentar:

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP